Peran Penting Personal Branding dan Marketing

Berkaitan dengan artikel sebelumnya tentang perlengkapan marketing (alat pencari nasabah) sesuai janji sebelumnya mengenai apa itu personal branding dan apa kaitannya dengan profesi marketing bank?. sebelumnya, Aku mau mengucapkan " selamat hari pahlawan 10 november ". semangat harus tetap di jaga mengingat akhir tahun tinggal beberapa minggu lagi.
Marketing bank merupakan awal mula jenjang karir. bisa dikatakan baru terlihat cerahnya berkarir di bank. dibawah posisi ini ada frontliner (penggaris depan) hahaha bukan bro. frontliner itu bisa dikatakan yah masih bayi lah (belum kelihatan jenjang karirnya). job desk mereka meliputi : customer service, teller, DJS, IT support, petugas valas, dan lain sebagainya.


Nah artikel kali ini sangat penting karena menyangkut kredibilitas seseorang dalam berkarir. seperti pernyataan diatas apa sih personal branding dan apa kaitannya dengan profesi marketing?. kedua istilah ini tentu saja punya keterkaitan sangat erat. karena personal branding sendiri adalah tehnik menjual diri. artinya, kamu punya keahlian (skill) yang bisa di jual. jika kamu pandai berbicara, pandai membujuk orang (dalam hal positif) tentu kamu sangat cocok berprofesi sebagai marketing. karena pekerjaan marketing tak lain menjual omongan disamping ada produk yang sudah disediakan.

Tehnik Menjual Diri

Bukan menjual diri layaknya pekerja seks ya bro/sis. hahaha.. tehnik ini adalah tehnik menjual keahlian berkaitan dengan profesi marketing. dalam hal ini kamu butuh alat/perlengkapan khusus sebelum bertempur. jadi wajib membaca alat pencari nasabah sebelum melangkah lebih jauh pada bab ini.
Pernahkah kamu sadari bahwa kamu punya skill keahlian?. hal ini sering Aku temui pada teman-teman sekitar.

Teman Cupu (polos)
Aku ambil contoh : temanku satu ini orangnya polos, bahkan sering jadi bahan ledekan di pergaulannya. tapi setiap kali dia menawarkan suatu barang, pasti yang merespon banyak dan berujung pada penjualan. waktu itu dia bekerja di sebuah pabrik yang memproduksi kebutuhan alat-alat rumah tangga. dia mengambil lampu duduk dan menjualnya di kampus (jaman kita kuliah).

Setiap menawarkan ke teman-temannya hampir selalu ada yang beli. padahal promosinya ya cuma ngobrol biasa saja. dan dia ngga menawarkan hal macem-macem. tanpa dia sadari dia bercerita ke Aku, mampu menjualnya 15 buah lampu dalam sebulan. yang mana harga lampu itu Rp. 175,000/buah. soal profit bersih Aku ngga menanyakan. yang Aku tahu dia mampu menjualnya tanpa harus bekerja keras. cukup dari mulut ke mulut.

Teman Gaul (teman yang lain)
Agar lebih adil, Aku ambil satu teman lagi dimana dia juga seorang penjual chip pulsa. kita tahu bahwa pulsa adalah kebutuhan sehari-hari. berbeda dengan lampu. tapi ada apa dengan temanku satu ini?. padahal dia anak yang gaul, mudah akrab dengan siapa saja. gaya berpakaiannya juga stylish. tapi begitu dia menawarkan bisnisnya, tak satupun ada yang mau membeli. bahkan dia sering promosi baik secara online maupun offline (prospek ke orang lain).

Dua sisi yang Berbeda

Dari kesimpulan dua teman diatas apa sih yang membuat berbeda?. karena keduanya adalah teman sering nongkrong bareng jadi aku tau karakternya. temanku si cupu ini anaknya jujur, ngga nakal, dan meyakinkan. bahkan sebelum dia berjualan, paham betul barang yang akan di jual. ngga cuma soal untung tapi kelebihan produk itu bagus apa engga dibanding yang lain (barang serupa). begitu kita bandingkan dengan harga lampu di mall-mall, ternyata memang jauh lebih murah dengan kualitas yang sama.
Sedangkan temanku yang satu lagi (teman gaul) dia tipe orang yang ngga bisa meyakinkan orang lain. males menjelaskan dengan detail soal barang dagangannya. yang dia pikir. bahkan pernah cacat karena masalah kepercayaan. seingatku dia pernah meminjam sebuah kamera mini SLR ke temannya (kebetulan kita semua satu kelas), tapi begitu di kembalikan kameranya rusak dan dia ngga mau mengaku kalau dia yang merusak. disini sudah jelas kan tipe orang seperti ini?. karena keburukannya inilah si pemilik kamera menceritakannya ke teman-teman yang lain. jadi citranya buruk.. 

Perbedaan kontras dua karakter temanku diatas menunjukkan betapa pentingnya personal branding. temanku yang cupu mungkin kelemahannya kurang bisa menyesuaikan pergaulan, tapi dia memiliki kelebihan untuk meyakinkan orang lain. begitu juga temanku yang satu lagi punya kelebihan mudah bergaul tapi tidak bisa di percaya.

Tanpa kita sadari, peran personal branding dalam hal bisnis tak harus melakukannya dengan kerja keras. biarlah orang-orang yang menilai maka yang lain akan mengikuti. ini bisa dikatakan viral marketing. apa itu viral marketing?, dan bagaimana cara menjual tanpa harus menjual?. nantikan di sesi berikutnya ya guys ;)


Author:

Minimalism, a simple man, nomadic.

Get Free Email Updates

Berlangganan artikel terbaru seputar jurus jitu marketing. langsung ke email kamu.

Ads 1
Ads 2

Komentar via Facebook